Setelah mendapat respons positif atas kehadiran workstation entry levelnya, ThinkStation P300, pada September lalu, Lenovo mengawali tahun 2015 ini kembali meneruskan liniworkstation-nya untuk segmen menengah dan high-end.
Adapun ThinkStation P Series yang dihadirkan antara lain seri ThinkStation P500, P700, dan P900. Workstation ini telah mengusung teknologi terbaru, di antaranya modul RAM berjenis DDR4, graphics card Nvidia Quadro, dan prosesor Intel Xeon E5-1600 v3 dan E5-2600 v3 (Haswell-EP) untuk single/dual socket motherboard.
Menurut Azis Wonosari, Technical Manager Lenovo Indonesia, “Jajaran ThinkStation P baru Lenovo ini didesain berdasarkan kebutuhan pelanggan bisnis yang seringkali membutuhkan upgrade guna mendapatkan kinerja terbaik dari PC workstation mereka.
“Oleh karena itu, desain baru di ThinkStation P telah menerapkan sistem modular untuk memudahkan pemasangan atau melepaskan. Selain itu, kemampuan dan daya tahannya juga telah ditingkatkan oleh Lenovo,” tambah Azis.
Ketiga seri ThinkStation P dirancang dengan chassis (sasis) yang lebih kompak dan berdesain modular. Salah satu indikasinya adalah panduan Red Touch Points yang membantu pengguna dalam melakukan proses upgrade (komponen berlabel merah) berbagai jenis komponen workstation, seperti RAM, hard disk, graphics card, atau Power Supply Unit (PSU) tanpa harus memakai peratan (tool-less)
Meskipun bisa dilakukan juga oleh pengguna, proses upgrade modul motherboard atau CPU lebih disarankan Lenovo untuk dilakukan oleh teknisi mereka sendiri sesuai tingkat kerumitan dan kendala kompatibilitas yang mungkin dihadapi.
Beberapa keunggulan desain pada ThinkStation P lainnya adalah hadir dengan graphics card, PSU, dan kipas modular yang bersifat toolless alias tidak memerlukan peralatan khusus untuk memasang atau mencabutnya. Kompartemen hard disk pun demikian, termasuk struktur pengunci periferal card.
Fleksibelnya penanganan berbagai komponen di dalam workstation ThinStation P Series dilabelkan Lenovo dengan istilah FLEX, yang meliputi FLEX connector, FLEX tray, dan FLEX bay.
FLEX Connector menghadirkan peningkatan fungsionalitas karena tidak mengorbankan slot PCIe bagian belakang sehingga berguna untuk penambahan card, seperti RAID, USB extra port, M2 card, dan SATA port card lainnya.
Adapun FLEX Tray berguna untuk memudahkan pengguna dalam memasang dua disk sekaligus (hard disk 3,5 dan 2,5 inci) dalam satu tray melalui sisi samping sasis, sedangkan FLEX bay untuk memasang DVD/Blu-ray/optical drive lain dari sisi depan.
ThinkStation P Series telah menerapkan sistem pendinginan 3 jalur (atas, tengah, bawah) dari sisi depan casing yang diklaim lebih optimal dan tidak bising. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pihak ketiga, workstation ThinkStation berjalan lebih tenang (tidak berisik) dibandingkan pesaing lainnya di jajaran atas workstation.
Salah satu faktor penting workstation lainnya adalah aspek kompatibilitas dengan berbagai software ternama. Lenovo mengklaim ThinkStation P Series telah mendukung sertifikasi ISV pun (Independent Software Vendors) untuk memastikan software yang digunakan berbagai vendor software ternama, seperti AutoCAD, Catia Maya, atau lainnya berjalan optimal dan kompatibel.
ThinkStation P Series akan ditargetkan Lenovo untuk segmen pengguna yang aktivitasnya berkatian dengan aplikasi khusus, seperti grafis tingkat tinggi di bidang engineering, science, medical, media advertising, serta gas dan minyak bumi.
Pada seri tertinggi (ThinkStation P900), terdapat modul diagnosa untuk mengetahui kondisi/status workstation baik untuk ditampilkan ke gadget Android atau langsung pada sistem Windows.
Menurut Azis Wonosari, pasar workstation, khususnya di Indonesia tidak terlalu terimbas oleh stagnannya pasar PC beberapa tahun belakangan ini. Lenovo Thinkstation P-series (tanpa monitor) yang ditawarkan mulai dari harga Rp 17,5 jutaan diyakininya akan direspons positif oleh pasar.
Karakter konsumen workstation yang biasanya melakukan upgrade bila memang membutuhkan workstation sesuai tuntutan kerjanya menjadi salah satu acuan Lenovo. Selain itu, siklus lima tahunan dalam meng-upgrade workstation pun menjadi faktor pendukung respons pasar yang lebih positif.

